INDUSTRI
Di susun oleh:
Amin Prastiawan
10415633
2IB02
Fakultas Teknologi Industri
Teknik Elektro
Universitas Gunadarma
2016
Bab I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Industri adalah bidang yang menggunakan
ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan
alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai
dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari
usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu
sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan
tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis
ekonomi, budaya, dan politik.
Tetapi industrilisasi sendiri berbeda arti
yaitu suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian
masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.Industrialisasi juga bisa
diartikan sebagai suatu keadaan di mana masyarakat berfokus pada ekonomi yang
meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan
yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi di
mana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi
teknologi.
Dari banyaknya industri yang berkembang pasti
berdampak negatif dan positif. Oleh karena itu di perlukan hal-hal apa saja
yang membuat hal negatif terjadi dan solusi yang di perlukan untuk mengatasi
hal tersebut.
1.2
Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui perkembangan industrilisasi di
indonesia dan masalah-masalah yang di timbulkan oleh perkembangan
industrilisasi yang berkembang pesat dan solusi yang terbaik dan efektif untuk
mengurangi dampak negatif yang di timbulkan.
1.3
Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada makalah kali ini
sebagai berikut:
a.
Masalah Lingkungan dalam Pembanguan
Industri
b.
Keracuanan bahan logam/metaloid
pada industrilisasi
c.
Keracunan bahan organis pada
industrilisasi
d.
Perlindungan masyarakat di sekitar
perusahaaan industri
e.
Analisis dampak Lingkungan akibat
pembangunan industri
f.
Pengaruh pembangunan industri
terhadap pertumbuhan ekonomi dan Lingkungan hidup
Bab II
PEMBAHASAN
2.1 Masalah Lingkungan dalam
Pembangunan Industri
Pertambahan penduduk yang cepat mempunyai
implikasi pada berbagai bidang. Bertambahnya penduduk yang cepat ini
mengakibatkan tekanan pada sektor penyediaan fasilitas tenaga kerja yang tidak
mungkin dapat ditampung dari sektor pertanian. Maka untuk perluasan kesempatan
kerja, sektor industri perlu ditingakatkan baik secara kualitas maupun
kuantitas. Peningkatan secara bertahap di berbagai bidang industri akan
menyebabkan secara beransur-ansur tidak akan lagi tergantung kepada hasil
produksi luar negeri dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Walau telah ditentukan oleh pemerintah bahwa
dalam peningkatan pembangunan industri hendaknya jangan sampai membawa akibat
rusaknya lingkungan hidup, dalam kenyataannya yang lebih banyak diperhatikan
dalam pendirian industri sekarang adalah keuntungan-keuntungan dari hasil
produksinya. Sedikit sekali perhatian terhadap masalah lingkungan, sehingga
pendirian industri tersebut akan mengakibatkan pencemaran lingkungan oleh hasil
pembuangan limbah industri yang kadang-kadang diabaikan. Oleh karena itu perlu
adanya perencanaan yang matang pada setiap pembangunan industri agar dapat
diperhitungkan sebelumnya segala pengaruh aktivitas pembangunan industri
tersebut terhadap lingkunganyang lebih luas. Dalam mengambil keputusan
pendirian suatu perindustrian, selain keuntungan yang akan diperoleh harus pula
secara hati-hati dipertimbangkan kelestarian lingkungan. Berikut ini ada
beberapa perinsip yang perlu diperhatikan dalam pembangunan proyek industri
terhadap lingkungan sekitarnya :
1. Evaluasi pengaruh sosial ekonomi dan ekologi baik secara umum maupun
khusus.
2. Penelitian dan pengawasan lingkungan baik untuk jangkapendek maupun
jangka panjang. Dari sini akan
didapatkan informasi mengenai jenis perindustrian yang cocok dan
menguntungkan.
3. Survey mengenai pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul pada lingkungan.
4. Berdasarkan petunjuk-petunjuk ekologi dibuat formulasi mengenai kriteria
analisa biaya, keuntungan
proyek, rancangan bentuk proyek dan pengelolaan proyek.
5. Bila penduduk setempat terpaksa mendapat pengaruh negatif dari
pembangunan proyek industri ini, maka
buatlah pembangunan alternatif atau dicarikan jalan untuk kompensasi
kerugian sepenuhnya.
Kegiatan pembangunan industri yang melibatkan
unsur – unsur tersebut dapat menimbulkan dampak negatif yang berupa :
·
Pandangan yang kurang menyenangkan
bagi wilayah industri.
·
Penurunan niali tanah di sekitar
industri bagi permukiman
·
Timbul kebisingan oleh operasi
peralatan.
·
Bahan – bahan buangan yang
dikeluarkan oleh industri dapat menggangu dan mengotori udara, air, dan tanah.
·
Perpindahan penduduk yang
menimbulkan dampak sosial.
·
Hasil produksi industri dapat
mempengaruhi pola hidup masyarakat.
·
Timbulnya kecemburuan sosial.
2.2 Keracunan Bahan Logam
/metaloid pada industrilisasi
Manusia bukan hanya menderita sakit karena
menghirup udara yang tercemar, tetapi juga akibat mengasup makanan yang
tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditanam di
lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang sudah
mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat
yang berasal dari bahan pangan semakin meningkat jumlahnya. Pencemaran logam
berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya
dengan penggunaan bahan tersebut oleh manusia.
Pencemaran lingkungan oleh logam berat dapat
terjadi jika industri yang menggunakan logam tersebut tidak memperhatikan
keselamatan lingkungan, terutama saat membuang limbahnya. Logam-logam tertentu
dalam konsentrasi tinggi akan sangat berbahaya bila ditemukan di dalam
lingkungan (air, tanah, dan udara).
Sumber utama kontaminan logam berat
sesungguhnya berasal dari udara dan air yang mencemari tanah. Selanjutnya semua
tanaman yang tumbuh di atas tanah yang telah tercemar akan mengakumulasikan
logam-logam tersebut pada semua bagian (akar, batang, daun dan buah).
Ternak akan memanen logam-logam berat yang ada
pada tanaman dan menumpuknya pada bagian-bagian dagingnya. Selanjutnya manusia yang
termasuk ke dalam kelompok omnivora (pemakan segalanya), akan tercemar logam
tersebut dari empat sumber utama, yaitu udara yang dihirup saat bernapas, air
minum, tanaman (sayuran dan buah-buahan), serta ternak (berupa daging, telur,
dan susu).
Sesungguhnya, istilah logam berat hanya
ditujukan kepada logam yang mempunyai berat jenis lebih besar dari 5 g/cm3.
Namun, pada kenyataannya, unsur-unsur metaloid yang mempunyai sifat berbahaya
juga dimasukkan ke dalam kelompok tersebut. Dengan demikian, yang termasuk ke
dalam kriteria logam berat saat ini mencapai lebih kurang 40 jenis unsur.
Beberapa contoh logam berat yang beracun bagi manusia adalah: arsen (As),
kadmium (Cd), tembaga (Cu), timbal (Pb), merkuri (Hg), nikel (Ni), dan seng
(Zn).
A. Arsen
Arsen (As) atau sering disebut
arsenik adalah suatu zat kimia yang ditemukan sekitar abad-13. Sebagian besar
arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa substansi inorganik.
Arsen inorganik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan terpapar pada manusia.
Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (1975), arsen
inorganik bertanggung jawab terhadap berbagai gangguan kesehatan kronis,
terutama kanker. Arsen juga dapat merusak ginjal dan bersifat racun yang sangat
kuat.
B. Merkuri
Merkuri (Hg) atau air raksa adalah
logam yang ada secara alami, merupakan satu-satunya logam yang pada suhu kamar
berwujud cair. Logam murninya berwarna keperakan, cairan tak berbau, dan
mengkilap. Bila dipanaskan sampai suhu 3570C, Hg akan menguap. Selain untuk
kegiatan penambangan emas, logam Hg juga digunakan dalam produksi gas klor dan
soda kaustik, termometer, bahan tambal gigi, dan baterai.
Walaupun Hg hanya terdapat dalam
konsentrasi 0,08 mg/kg kerak bumi, logam ini banyak tertimbun di daerah
penambangan. Hg lebih banyak digunakan dalam bentuk logam murni dan organik
daripada bentuk anorganik. Logam Hg dapat berada pada berbagai senyawa. Bila
bergabung dengan klor, belerang, atau oksigen, Hg akan membentuk garam yang
biasanya berwujud padatan putih. Garam Hg sering digunakan dalam krim pemutih
dan krim antiseptik.
C. Timbal
Logam timbal (Pb) merupakan logam
yang sangat populer dan banyak dikenal oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan
oleh banyaknya Pb yang digunakan di industri nonpangan dan paling banyak
menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Pb adalah sejenis logam yang lunak
dan berwarna cokelat kehitaman, serta mudah dimurnikan dari pertambangan.
Dalam pertambangan, logam ini
berbentuk sulfida logam (PbS), yang sering disebut galena. Senyawa ini banyak
ditemukan dalam pertambangan di seluruh dunia. Bahaya yang ditimbulkan oleh
penggunaan Pb ini adalah sering menyebabkan keracunan.
2.3 Keracunan bahan organis pada
industrilisasi
Kemajuan industri selain membawa dampak
positif seperti meningkatnya pendapatan masyarakat dan berkurangnya
pengangguran juga mempunyai dampak negatif yang harus diperhatikan terutama
menjadi ancaman potensial terhadap lingkungan sekitarnya dan para pekerja di
industri. Salah satu industri tersebut adalah industri bahan – bahan organik
yaitu metil alkohol, etil alkohol dan
diol.
Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia
adalah aset penting dari kegiatan industri, disamping modal dan peralatan. Oleh
karena itu tenaga kerja harus dilindungi dari bahaya – bahaya lingkungan kerja
yang dapat mengancam kesehatannya.
Metil alkohol dipergunakan sebagai pelarut
cat, sirlak, dan vernis dalam sintesa bahan – bahan kimia untuk denaturalisasi
alkohol, dan bahan anti beku. Pekerja – pekerja di industri demikian mungkin
sekali menderita keracunan methanol. Keracunan tersebut mungkin terjadi oleh
karena menghirupnya, meminumnya atau
karena absorbsi kulit. Keracunan akut yang ringan ditandai dengan
perasaan lelah, sakit kepala, dan penglihatan kabur, Keracunan sedang dengan
gejala sakit kepala yang berat, mabuk , dan muntah, serta depresi susunan
syaraf pusat, penglihatan mungkin buta sama sekali baik sementara maupun
selamanya. Pada keracunan yang berat terdapat pula gangguan pernafasan yang
dangkal, cyanosis, koma, menurunnya tekanan darah, pelebaran pupil dan bahkan
dapat mengalami kematian yang disebabkan kegagalan pernafasan. Keracunan kronis
biasanya terjadi oleh karena menghirup metanol ke paru – paru secara terus
menerus yang gejala – gejala utamanya adalah kabur penglihatan yang lambat laun
mengakibatkan kebutaan secara permanen.
Nilai Ambang Batas (NAB) untuk metanol di
udara ruang kerja adalah 200 ppm atau
260 mg permeterkubik udara.
Etanol atau etil alkohol digunakan sebagai
pelarut, antiseptik, bahan permulaan untuk sintesa bahan -bahan lain. Dan untuk
membuat minuman keras. Dalam pekerjaan – pekerjaan tersebut keracunan akut
ataupun kronis bisa terjadi oleh karena meminumnya, atau kadang – kadang oleh
karena menghirup udara yang mengandung bahan tersebut, Gejala – gejala pokok
dari suatu keracunan etanol adalah depresi susunan saraf sentral. Untunglah di
Indonesia minum minuman keras banyak di hindari oleh pekerja sehingga ”problem
drinkers” di industri – industri tidak ditemukan, NAB di udara ruang kerja
adalah 1000 ppm atau 1900 mg permeter kubik.
Keracunan – keracunan oleh persenyawaan –
persenyawaan tergolong alkohol dengan rantai lebih panjang sangat jarang, oleh
karena makin panjang rantai makin rendah daya racunnya. Simtomatologi ,
pengobatan, dan pencegahannya hampir sama seperti untuk etanol.
Seperti halnya etanol, persenyawaan –
persenyawaan yang tergolong diol
mengakibatkan depresi susunan saraf pusat dan kerusakan – kerusakan organ dalam
seperti ginjal, hati dan lain – lain. Tanda terpenting keracunan adalah anuria
dan narcosis. Keracunan akut terjadi karena meminumnya, sedangkan keracunan
kronis disebabkan penghirupan udara yang mengandung bahan tersebut. Pencegahan
– pencegahan antara lain dengan memberikan tanda – tanda jelas kepada tempat – tempat penyimpanan
bahan tersebut.
Keracunan toksikan tersebut di atas tidak akan terjadi manakala
lingkungan kerja tidak sampai melebihi
Nilai Ambang Batas dan pemenuhan standar dilakukan secara ketat.
2.4 Perlindungan Masyarakat di
Sekitar Perusahaan Industri
Masyarakat sekitar suatu perusahaan industri
harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh
industrialisasi dari kemungkinan pengotoran udara, air, makanan, tempat sekitar
dan lain-lain oleh sampah, air bekas dan udara dari perusahaan-perusahaan
industri.
Semua perusahaan industri harus memperhatikan
kemungkinan adanya pencemaran lingkungan, dimana segala macam hasil buangan sebelum
dibuang harus betul-betul bebas dari bahan yang bisa meracuni.
Untuk maksud tersebut, sebelum bahan-bahan
tadi keluar dari suatu industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan.
Cara pengolahan ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bila gas atau
uap beracun bisa dengan pembakaran atau dengan cara pencuciaan melalui proses
kimia sehingga uap/ udara yang keluar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya.
Untuk udara atau air buangan yang mengandung partikel/bahan beracun, bisa
dengan cara pengendapan, penyaringan atau secara reaksi kimia sehingga bahan
yang keluar tersebut menjadi bebas dari bahan-bahan yang berbahaya.
Pencegahan merupakan cara yang paling
efektifDua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : perilaku
yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman, berdasarkan data dari
Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai
saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1. sembrono dan tidak hati-hati
2. tidak mematuhi peraturan
3. tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4. tidak memakai alat pelindung diri
5. kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3%
dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain
itu 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan
73% dikarenakan perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku
tidak aman yang telah disebutkan di atas.
2.5 Analisis dampak Lingkungan
akibat Pembangunan Industri
Pembangunan di sektor dunia Industri merupakan
cara yang tepat dalam menaggulangi masalah pengangguran dan kemiskinan. Melalui
pembangunan proyek industri pemerintah dan para pengusaha mampu mempekerjakan
rakyat yang memiliki potensi baik. Hal ini juga dapat meningkatan perekonomian
negara karena dengan proyek industri maka negara dapat mengurangi barang-barang
import. Dunia Industri juga dapat mengajarkan dan mendidik bangsa agar menjadi
bangsa yang produktif, inovatif dan kreatif sehingga dalam beberapa tahun
bangsa kita bisa menghilangkan sifat konsumtif.
Meskipun memiliki dampak positif yang besar
bagi bangsa dan negara namun pembangunan proyek industri sering kali
menyebabkan kasus-kasus pencemaran yang jelas-jelas merusak lingkungan. Banyak
proyek-proyek pembangunan industri maupun kegiatan produksi yang ada didalamnya
tidak memenuhi dan menaati kaidah lingkungan hidup. Sehingga lingkungan sekitar
pabrik industri mengalami pencemaran tanah, air dan udara. Hal ini tentu saja
mengakibatkan gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar pabrik. Banyak
penyakit-penyakit kulit, gangguan pernapasan dan gangguan pencernaan yang
menyerang warga sekitar.
Kasus pencemaran lingkungan akibat industri
perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Walaupun sudah ditetapkannya
peraturan perundangan tentang hal ini namun masih banyak saja para pengawas dan
pelaksana peraturan yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka dengan
mudah menerima uang suapan dan membiarkan pabrik-pabrik yang membuang limbahnya
ke daerah pemukiman warga.
Kasus pencemaran udara yang terjadi akibat
industri diakibatkan oleh pembuangan gas pembakaran mesin diesel dan gas sisa
produksi yang dibuang melalui cerobong asap, namun dalam kasus ini cerobong
asap yang dipergunakan sebagai saluran pembuangan sekaligus penyaringan udara
sisa sebelum dibuang tidak memiliki spesifikasi yang baik dalam mengurangi
polusi. Selain itu ketinggian dan kemiringan cerobong asap juga harus ideal
sehingga udara sisa yang dibuang tidak mengenai lingkunngan tempat tinggal
warga.
Berbeda dengan kasus pencemaran udara,
pencemaran air dan tanah dipengaruhi oleh pembuangan limbah yang dibuang ke
sungai atau saluran air warga. Pencemaran ini diakibatkan juga oleh pengolahan
dan sterilisasi limbah yang kurang baik sehinngga limbah yang dibuang ke sungai
masih menggandung bahan-bahan logam maupun organik yang berbahaya. Bahan-bahan
ini bukan hanya menggangu kesehatan warga namun juga dapat menganggu populasi
hewan dan tumbuhan air serta dapat menyebabkan mutasi.
2.6 Pengaruh
Pembangunan Industri terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Masyarakat sekitar suatu perusahaan industri
harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh
industrialisasi dari kemungkinan pengotoran udara, air, makanan, tempat sekitar
dan lain sebagainya yang mungkin dapat tercemari oleh limbah perusahaan
industri.
Semua perusahaan industri harus memperhatikan
kemungkinan adanya pencemaran lingkungan dimana segala macam hasil buangan
sebelum dibuang harus betul-betul bebas dari bahan yang bisa meracuni.
Untuk maksud tersebut, sebelum bahan-bahan
tadi keluar dari suatu industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan.
Cara pengolahan ini tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bila gas atau
uap beracun bisa dengan cara pembakaran atau dengan cara pencucian melalui
peroses kimia sehingga uadara/uap yang keluar bebas dari bahan-bahan yang
berbahaya. Untuk udara atau air buangan yang mengandung partikel/bahan-bahan
beracun, bisa dengan cara pengendapan, penyaringan atau secara reaksi kimia
sehingga bahan yang keluar tersebut menjadi bebas dari bahan-bahan yang
berbahaya.
Pemilihan cara ini pada umunya didasarkan atas
faktor-faktor
a. Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan tersebut
b. Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak merugikan
c. Derajat efektifnya cara yang dipakai
d. Kondisi lingkungan setempat
Selain oleh bahan bahan buangan, masyarakat
juga harus terlindungi dari bahaya-bahaya oleh karena produk-produknya sendiri
dari suatu industri. Dalam hal ini pihak konsumen harus terhindar dari
kemungkinan keracunan atau terkenanya penyakit dari hasil-hasil produksi.
Karena itu sebelum dikeluarkan dari perusahaan produk-produk ini perlu
pengujian telebih dahulu secara seksama dan teliti apakah tidak akan merugikan
masyarakat.
Perlindungan masyarakat dari bahaya-bahaya
yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk industi adalah tugas wewenang
Departeman Perindustrian, PUTL, Kesehatan dan lain-lain. Dalam hal ini Lembaga
Konsumen Nasional akan sangat membantu masyarakat dari bahaya-bahaya ketidakbaikan
hasil-hasil produk khususnya bagi para konsumen umumnya bagi kepentingan
masyarakat secara luas.
Berdasarkan data dari Biro Pelatihan Tenaga
Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi sampai saat ini adalah
diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
·
sembrono dan tidak hati-hati
·
tidak mematuhi peraturan
·
tidak mengikuti standar prosedur
kerja.
·
tidak memakai alat pelindung diri
·
kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3%
dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain
itu 24% dikarenakan Lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan
73% dikarenakan perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya lima perilaku
tidak aman yang telah disebutkan di atas.
Sebab-Sebab terjadinya Kecelakaan
Ada dua sebab utama terjadinya suatu
kecelakaan. tindakan yang tidak aman kondisi kerja yang tidak aman Suatu Orang
yang mendapat kecelakaan luka-luka sering kali disebabkan oleh orang lain atau
karena tindakannya sendiri yang tidak menunjang keamanan kecelakaan sering
terjadi yang diakibatkan oleh lebih dari satu sebab. Kecelakaan dapat dicegah
dengan menghilangkan hal – hal yang menyebabkan kecelakan
Beberapa contoh tindakan yang tidak aman:
a. Memakai peralatan tanpa menerima pelatihan yang tepat
b. Memakai alat atau peralatan dengan cara yang salah
c. Tanpa memakai perlengkapan alat pelindung, seperti kacamata pengaman,
sarung tangan atau pelindung kepala
d. Bersendang gurau, tidak konsentrasi, bermain-main dengan teman sekerja
atau alat perlengkapan lainnya.
e. sikap tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan dan membawa barang berbahaya
di tenpat kerja
f. Membuat gangguan atau mencegah orang lain dari pekerjaannya atau
mengizinkan orang lain mengambil alih pekerjaannya, padahal orang tersebut
belum mengetahui pekerjaan tersebut.
Bab III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan penulisan makalah ini adalah bahwa industri di indonesia
sangatlah berkembang pesat dan sangatlah berdampak besar terhadap perkembangan
ekonomi di indonesia dan sebagai salah satu penyerap lapangan pekerjaan yang
paling banyak tetapi dari banyaknya dampak positif ada juga dampak negatifnya
yaitu pencemarannya bahaya pengolahan limbah industri yang tidak di olah dengan
baik dan sebagainya , oleh karena itu di pemerintah dan instansi terkait untuk
mengurangi dampak negatif yang di timbulkan dan warga yang di sekitar kawasan
industrilisasi untuk membantu dan mengawasi bila ada yang merugikan karena
mereka yang tinggal di sekitar kawasan industri itu juga yang terkena dampak
paling besar dari negatifnya industri.
3.2 Saran
Kita semua tahu bahwa
indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sumber daya Alam(SDA) dan
Sumber daya manusia (SDM) yang sangat banyak karena banyaknnya hal tersebut
mendorong terbentuknya industri di berbagai bidang dan membuat sebagian tempat
di indonesia menjadi kawasan industri , dari penjelasan dampak negatif industri
bahwasannya kita sebagai masyarakat indonesia yang juga menerima dampak negatif
dari industrilisasi juga harus turun tangan untuk mengurangi hal tersebut dan
harus sadar serta bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat industri menjadi
sesuatu yang punya dampak positif tinggi dan dampak negatif rendah.
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar