Random Post

Home » » Belajar Bareng tentang Cash Flow

Belajar Bareng tentang Cash Flow

Posted by CB Blogger

CASH FLOW
(LAPORAN ARUS KAS)

      A.     Pengertian Cash Flow
Laporan arus kas (Inggriscash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Pengertian
Laporan keuangan arus kas (cash flow statement) memiliki pengertian sebagai laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode.  Hal yang biasa disajikan atau digambarkan dalam laporan keuangan arus kas (Cash Flow Statement) meliputi jumlah kas yang diterima, seperti pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik serta jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan, seperti beban-beban yang harus dikeluarkan, pembayaran utang, dan pengambilan prive.
Setiap perusahaan baik perusahaan barang maupun perusahaan jasa selalu memiliki sistem pencatatan atau sistem akuntansi yang dapat digunakan sebagai laporan dari semua kegiatan atau operasi perusahaan. Salah satu catatan akuntansi atau laporan akuntansi yang menyajikan informasi keuangan disebut laporan keuangan (Financial Statement).
Laporan keuangan (Financial Statement) perusahaan biasanya disusun secara sistematis dan kronologis (berdasarkan tanggal urut terjadinya transaksi) karena fungsinya untuk memberikan informasi mengenai kondisi suatu perusahaan. Selain kondisi perusahaan terkini yang dapat diketahui, dengan adanya laporan keuangan juga dapat diketahui kinerja suatu perusahaan dalam suatu periode.
Berdasarkan pada standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1, laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan modal/ekuitas, laporan keuangan arus kas/ laporan arus kas/ laporan kas (cash flow statement), dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan (financial statement) pada perusahaan dagang maupun perusahaan jasa pada dasarnya sama, hanya sedikit perbedaan yang ada pada laporan keuangan perusahaan dagang dan jasa. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan kegiatan utama pada perusahaan  dagang dan jasa.

     B.    Tujuan Dan Manfaat Laporan Arus Kas

Pada mulanya laporan arus kas belum merupakan bagain dari laporan keuangan, karena sebelum tahun 1971 pelaporan yang ada direkomendasikan oleh Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) hanya neraca dan laporan laba/rugi. Dalam perekembangan berikutnya yang dilatar belakangi oleh keinginanan investor, kreditor dan pemakai lainnya muncul laporan dana sebagai bagian dari laporan keuangan.
American Institute of Certified Public Accountant (AICPA:1961) mengakui pentingnys penggunaan laporan arus kas dan mensponsori riset mengenai hal ini. Financial Accounting Standard Board (FASB:1987) menerbitkan laporan keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Seperti yang pernah dinatakan oleh Lawson dan Lee (1972) bahwa, “............Cash flow and not profit is the end result of entity activity. Profit is an abstaction, cash is a physical resources.” Wolk, Francis & Tearney 1992:340)
Terdapat banyak pengertian tentang laporan arus kas, diantaranya: “The Statements of cash flows is a primary statements that reports the cash receipt, cash payment and net change form the operating, investing and financial activities of and enterprise during a period in a format that reconciles the beginning and ending cash balance.” (Keyso & Wygant 1987:114).
Laporan arus kas baru diwajibkan pada tahun 1987 dengan dikeluarkannya Statement of Financial Accounting Standar (SFAS) No. 95 oleh FASB tentang Statement of Cash Flow yang kemudian menjadi efektif sebagai bagian dari laporan keuangan tahunan setelah tanggal 15 Juli 1988. Merekomendasikan untuk memasukan laporan arus kas untuk menaksirkan likuiditas perusahaan, fleksibilitas perusahaan dan keuangan, profitabilitas dan risiko.
Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai laporan keuangan perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kapasitas perolehannya.
Arus kas merupakan jiwa bagi setiap perusahaan dan fundamental bagi eksitensi sebuah perusahaan serta menunjukan dapat tidaknya perusahaan membayar semua kewajibannya. Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan, dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operas, investasi dan pendanaan.
Apabila digunakan bersama laporan keuangan lainnya seperti laporan posisi keuangan, laporan laba/rugi kompehensif. Laporan arus kas mempunyai kegunaan memberikan informasi untuk:

1.       Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi kas.
2.       Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.
3.       Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.
4.       Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah waktu dan kepastian arus kas masa depan.
5.       Menilai kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas baik dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Informasi tersebut akan membantu menunjukkan bagaimana mungkin             sebuah perusahaan yang melaporkan kerugian tetap dapat membrli aktiva tetap atau membayar dividen. Pelaporan kenaikan dan penurunaan kas bersih menjadi barguna bagi investor, krecditor dan piak lainnya ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber dana perusahaan yang saling likuid yaitu kas.


      C.    Kas dan Setara Kas

Kas adalah saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand) deposit. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yagn dapat dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memilki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
1.      Investasi segera jatuh tempoà tiga bulan atau kurang
2.      Saham tidak termasuk kecuali preferen yang jatuh temponya telah ditentukan
3.      Cerukan (bank overdraft) termasuk dalam kas / setara kas

       D.    Klasifikasi Laporan Arus Kas
Dalam laporan keuangan arus kas baik pada perusahaan barang maupun jasa, ada 3 bagian yaitu:
       1.      Kas aktivitas operasi
Contoh dari kas aktivitas operasi yaitu pembayaran dan pendapatan piutang, pembayaran gaji, pengeluaran operasional, dan lain sebagainya. Laporan kas dari aktivitas operasi terdiri dari kegiatan atau operasi utama pada sebuah perusahaan yang secara langsung berimbas pada kas. 
       2.      Kas aktivitas investasi
Merupakan laporan kas keuangan yang berkaitan dengan perolehan penjualan dan pembelian aktiva tetap atau aktiva permanen.
       3.      Kas aktivitas pendanaan

Laporan keuangan arus kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana, dan pengambilan uang oleh pemilik.

Laporan keuangan arus kas membutuhkan data/ informasi dari neraca periode sebelumnya dan periode yang bersangkutan dan laporan laba rugi pada periode yang kebersangkutan. Dari penyajian informasi yang ada pada laporan akus kas maka laporan keuangan arus kas dapat diartikan sebagai salah satu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode.

Laporan keuangan arus kas merupakan laporan yang mengungkapkan seluruh penerimaan dan pengeluaran kas selama periode akuntasi. Laporan keuangan arus kas dapat digunakan untuk mengevaluasi dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.

Secara ringkas, arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan seperti yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut:

Aktivitas Airan Kas
Penerimaan
Pengeluaran

1.        Arus Kas dari Aktivitas Operasi
a.       Penerimaan dan pengeluaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya.
b.      Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa
c.       Penerimaan kas royalty, fee, komisi dan pendapatan lain.
d.      Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak untuk tujuan transaksi dan perdagangan
e.       Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan
f.        Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
g.      Pembayaran Gaji Karyawan
2.       Arus Kas dari Aktivitas Investasi
a.       Penerimaan kas dari penjualan tanah, banguan dan peralatan
b.      Perolehan saham atau instrument keuangan lain
c.       Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang
d.      Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya.
e.       Pembayaraan kas sehubungan dengan future contracts, forward contracts, option contracts dan swap contracts

3.       Arus kas dari aktivitas pendanaan
a.       Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument lainnya.
b.      Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjamaan lainnya
c.       Pembayaraan kas kepada pemegang saham untuk menarik dan menebus saham perusahaan
d.      Pelunasan pinjaman
e.       Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha

         E.     Pola Normal Arus Kas
Pola normal arus kas masuk positif atau arus kas negatif yang dilaporkan pada laporan arus kas berbedabeda dari tiap aktivitas. Dari aktivitas operasi kebanyakan perusahaan menghasilkan arus kas positif, apabila arus kas negatif dari aktifitas operasi pada suatu periode adalah indikator adanya masalah yang serius atau sebagai akbiat besarnya kas keluar untuk peluncuran produk.
Mengutip dari Y.W Karsono (2001;51) bahwa apabila operasi perusahaan tidak menghasilkan kas positif, perusahaan harus mencari sumber dana dari luar untuk mrmbiayai operasi rutinnya, apabila perusahaan tidak memiliki cadangan saldo kas yang dibawa dari periode sebelumnya.
Arus kas dari aktifitas investasi biasanya berpola negatif, menunjukan bahwa pada waktu normal, kebanyakan perusahaan menggunkan kas memperluas atau menambah aktiva jangka panjangnya. Sebah perusahaan dengan arus kas positif dari aktivitas investasi berarti menjual aktiva jagka panjang/asset yang tidak terpakai melebihi dana lebih cepat daripada menukarkannya dengan yang baru.
Tidak ada panduan umum yang bias dibuat tentang arus kas dari aktivitas pendanaan. Pada perusahaan yang sehat, angkanya bias saja positif atau negatif. Sebagai contoh, arus kas yang positif dari aktivitas pendanaan mungkin merupakan tanda bahwa sebuah perusahaan sedang melakukan ekspansi dengan cepat sehingga tidak dapat menyediakan kas yang cukup untuk itu.  Maka, kas tambahan harus ada dari pendanaan. Tambahan ini bias diperoleh dari pihak luar seperti kreditur dan penjualan saham.
Arus kas negatif dari aktivitas pendanaan dapat saja dilaporkan oleh perusahaan yang mapan yang telah mencapai tahap stabil dan memiliki kelebihan kas dari aktivitas operasi yang bias digunakan untuk membayar hutang atau membayar dividen tunai yang besar. Pola arus kas merupakan gambaran umum tentang posisi keuangan perusahaan dalam siklus hidupnya.
        F.     Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
Sebagaimana telah disampaikan pada makalah ini, arus kas yang terjadi di dalam perushaan dibagi ke dalam tiga aktivitas sumber kas, yaitu: aktivitas operasi, investasi dan Pendanaan. Secara umum terdapat dua metode dalam penyusun laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Baik metode langsung maupun tida langsung membagi sumber penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan ke dalam tiga kelompok sumber kas tersebut.

1.      Metode Langsung

Suatu metode penyusunan laporan arus kas dimana dirinci sema aliran masuk dan aliran keluar dari aktivitas-aktivitas operasi. Metode langsung menghitung saldo operasi dari selisih antara kas masuk dari pendapatan usaha dengan kas keluar untuk beban usaha perusahaan.
Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada masingmasing kelompok sumber kas tersebut. Arus kas bersih masing-masing kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode sehingga menghasilakn saldo kas pada akhir periode tersebut.


2.      Metode Tidak Langsung
Suatu metode penyusunan lapran arus kas, di mana dibuat rekonsiliasi antara laba yang dilaporkan dengan aliran kas. Metode tidak langsung dimulai dengan laba bersih usaha dan mengubahnya menjadi arus kas bersih dari aktivitas operasi. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada masing-masing kelompok sumber kas tersebut. Arus kas bersih dari masing-masing kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode sehingga menghasilkan saldo kas pada skhir periode tersebut.
Setiap sumber peneriman kas harus dapat dibuat rinciannya tentang berapa banyak uang yang diperoleh dari setiap sumber tersebut. Setiap sumber pengeluaran juga harus dapat dibuat rinciannya tentang berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut Dari perbedaan jumlah dan waktu aliran dana yang diterima dan aliran dana keluar, akan terlihat tingkat keseimbangan antara keduanya. Sehingga pada bagian akhir dari laporan arus kas dapat diketahui jumlah kas yang dimiliki suatu perusahaan.

     #1 Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Manufaktur

PT. ABC DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
(Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan dari pelanggan
201,353
Pembayaran kepada pemasok
(170,132)
Pembayaran kepada karyawan
(10,402)
Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya
905
Pembayaran untuk aktivitas operasi lainnya
(7,779)
Kas yang dihasilkan dari operasi
13,945
Penghasilan bunga yang diterima
675
Pembayaran pajak penghasilan badan
(5,688)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
8,932
Arus kas dari aktivitas investasi:
Dividen kas yang diterima
4,064
Penjualan dan capital repayment investasi lain-lain
1,956
Penjualan aset tetap
323
Penjualan entitas anak, setelah dikurangi kas yang dikeluarkan
21
Pembelian aset tetap
(9,543)
Penambahan investasi lain-lain
(2,341)
Penambahan investasi pada pengendalian bersama entitas
(1,309)
Pembelian entitas anak, setelah dikurangi kas yang diperoleh
(856)
Penambahan tanaman perkebunan
(824)
Pembelian aset takberwujud lainnya
(226)
Penambahan hak konsesi
(522)
Penambahan aset lain-lain
(130)
Penambahan piutang lain-lain kepada pihak-pihak berelasi
(35)
Pembelian properti investasi
(10)
Penambahan investasi pada entitas asosiasi
(5)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(9,437)
Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Penerimaan utang jangka panjang
27,030
Penerimaan pinjaman jangka pendek
13,324
Penerbitan saham kepada kepentingan nonpengendali
1
Pembayaran kembali utang jangka panjang
(20,141)
Pembayaran kembali pinjaman jangka pendek
(11,050)
Dividen kas yang dibayarkan kepada pemegang saham Perseroan
(8,253)
Dividen kas yang dibayarkan kepada kepentingan nonpengendali
(1,515)
Pembayaran bunga
(990)
Perubahan kepentingan pengendali pada entitas anak
(101)
Pembayaran uang muka kepada kepentingan nonpengendali atas penambahan kepentingan pada entitas anak
(232)
Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas pendanaan
(1,927)
(Penurunan)/kenaikan bersih kas, setara kas dan cerukan
(2,432)
Kas, setara kas dan cerukan pada awal tahun
13,163
Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas, setara kas dan cerukan
178
Kas, setara kas dan cerukan pada akhir tahun
10,909
Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:
Perolehan aset tetap melalui utang jangka panjang
976
Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari:
Kas dan setara kas
11,055
Kas dan setara kas yang dibatasi
94
penggunaannya Cerukan
(240)
10,909
Advertisement

#2 Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Manufaktur

PT. XYZ DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
(Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
17.604.400
Pembayaran kepada pemasok dan lain-lain
(15.798.760)
Pembayaran kepada karyawan
(740.910)
Kas bersih dihasilkan dari operasi
1.064.730
Penerimaan restitusi pajak
21.108
Pembayaran pajak penghasilan
(363.036)
Pembayaran bunga
(423.677)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
299.125
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan bunga
43.741
Hasil penjualan aset tetap
39.786
Penambahan investasi jangka pendek
(2.000)
Perolehan perangkat lunak
(9.035)
Arus kas masuk bersih pada tanggal akuisisi - setelah dikurangi pembayaran untuk akuisisi entitas anak
(60.579)
Perolehan aset tetap
(1.363.965)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(1.352.052)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari utang obligasi
1.487.141
Penerimaan utang bank jangka pendek
484.795
Penambahan modal disetor oleh kepentingan nonpengendali dari entitas anak
79.000
Penerimaan pinjaman jangka panjang
11.311
Pembayaran utang sewa pembiayaan
(1.534)
Pembayaran utang pembelian aset tetap
(8.750)
Pembayaran atas perolehan saham treasuri
(17.717)
Pembayaran dividen
(159.604)
Pembayaran pinjaman jangka panjang
(282.988)
Pelunasan utang obligasi
(500.000)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
1.091.654
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
38.727
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
827.444
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
6.270
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
872.441



Sumber :



0 komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

Recent Posts

Recent Comments

Popular Posts